Yogyakarta, NU Online
Laskar Lintang Jagat (LLJ) merupakan korp terbaru dalam pengkaderan PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta. Meskipun kader termuda, namun dedikasi dan pengabdiannya kepada NU, tidak lagi diragukan.
Hal ini tampak dari kesanggupan mereka dalam menangani dua acara besar sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Acara tersebut yaitu MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) dan di SMK Ma’arif 1 (Smarifta) Tompeyan serta MOPDB SMP Ma’arif dan SMA Ma’arif Pajeksan. MOPDB yang berlangsung di dua lokasi yang jaraknya tidak dekat itu berlangsung pada Senin (15/7) hingga Rabu (17/7).
Khoyrul Anwar, ketua korp LLJ sekaligus ketua panitia menceritakan kepada NU Online, awalnya panitia hanya menangani MOPDB yang di Smarifta. Sedangkan MOPDB yang di SMP dan SMA Ma’arif Pajeksan akan ditangani oleh korp angkatan sebelumnya. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya, pihak PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta hanya bertugas untuk mengisi materi saja, bukan sebagai panitia pelaksana.
Akan tetapi ternyata tak lama sebelum hari H, pihak sekolah menghubungi pihak PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta. Karena beberapa alasan, pihaknya meminta PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta untuk menangani MOPDB secara keseluruhan. Dengan penuh dedikasi, akhirnya pihak LLJ menerima tanggung jawab tersebut.
Santri PP Munawwir Krapyak yang akrab disapa Anwar ini mengaku bahwa tentu saja selama proses persiapan dan berlangsungnya acara terdapat berbagai kendala. Berbagai kendala tersebut berakar dari persoalan koordinasi dan komunikasi. Namun karena kegigihan dan konsistensi dari panitia, khususnya seksi acara, akhirnya semuanya dapat diatasi.
Dalam kepanitiaan ini, pihaknya juga melakukan berbagai strategi. Salah satunya dengan membagi personalia panitia ke dalam dua bagian, yaitu yang menangani MOPDB di Smarifta serta di SMP dan SMA Ma’arif Pajeksan.
Selain itu, melakukan evaluasi sehabis acara menjadi agenda wajib yang tidak dapat ditinggalkan. “Setiap kita habis acara, kita mengadakan evaluasi. Di sana kita sharing tentang jalannya acara dan apa yang mesti dilakukan besok. Dan kita saling percaya,” ungkapnya kepada NU Online.
Pihaknya mengungkapkan pula, alternatif waktu dan narasumber senantiasa disiapkan untuk mengantisipasi kemoloran serta narasumber yang tiba-tiba menyatakan tidak bisa menyampaikan materi secara mendadak.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniyah
http://nu.or.id/
Laskar Lintang Jagat (LLJ) merupakan korp terbaru dalam pengkaderan PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta. Meskipun kader termuda, namun dedikasi dan pengabdiannya kepada NU, tidak lagi diragukan.
Hal ini tampak dari kesanggupan mereka dalam menangani dua acara besar sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Acara tersebut yaitu MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) dan di SMK Ma’arif 1 (Smarifta) Tompeyan serta MOPDB SMP Ma’arif dan SMA Ma’arif Pajeksan. MOPDB yang berlangsung di dua lokasi yang jaraknya tidak dekat itu berlangsung pada Senin (15/7) hingga Rabu (17/7).
Khoyrul Anwar, ketua korp LLJ sekaligus ketua panitia menceritakan kepada NU Online, awalnya panitia hanya menangani MOPDB yang di Smarifta. Sedangkan MOPDB yang di SMP dan SMA Ma’arif Pajeksan akan ditangani oleh korp angkatan sebelumnya. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya, pihak PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta hanya bertugas untuk mengisi materi saja, bukan sebagai panitia pelaksana.
Akan tetapi ternyata tak lama sebelum hari H, pihak sekolah menghubungi pihak PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta. Karena beberapa alasan, pihaknya meminta PC IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta untuk menangani MOPDB secara keseluruhan. Dengan penuh dedikasi, akhirnya pihak LLJ menerima tanggung jawab tersebut.
Santri PP Munawwir Krapyak yang akrab disapa Anwar ini mengaku bahwa tentu saja selama proses persiapan dan berlangsungnya acara terdapat berbagai kendala. Berbagai kendala tersebut berakar dari persoalan koordinasi dan komunikasi. Namun karena kegigihan dan konsistensi dari panitia, khususnya seksi acara, akhirnya semuanya dapat diatasi.
Dalam kepanitiaan ini, pihaknya juga melakukan berbagai strategi. Salah satunya dengan membagi personalia panitia ke dalam dua bagian, yaitu yang menangani MOPDB di Smarifta serta di SMP dan SMA Ma’arif Pajeksan.
Selain itu, melakukan evaluasi sehabis acara menjadi agenda wajib yang tidak dapat ditinggalkan. “Setiap kita habis acara, kita mengadakan evaluasi. Di sana kita sharing tentang jalannya acara dan apa yang mesti dilakukan besok. Dan kita saling percaya,” ungkapnya kepada NU Online.
Pihaknya mengungkapkan pula, alternatif waktu dan narasumber senantiasa disiapkan untuk mengantisipasi kemoloran serta narasumber yang tiba-tiba menyatakan tidak bisa menyampaikan materi secara mendadak.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniyah
http://nu.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar